Selembar.com – Istilah psikologi berasal dari Bahasa inggris Psychology. Psychology berasal dari kata psyche dan logy yang berarti ilmu jiwa. Psyche dapat diartikan juga sebagai prinsip hidup atau manusia dengan kesatuan hidup dalam dirinya dan dapat diartikan pula sebagai jiwa, di mana didalamnya termasuk pula proses-proses kesadaran dan ketidaksadaran. Secara etimologis istilah Psikologi berasal dari bahasa latin, yaitu “Psyche” yang artinya jiwa dan “logos” yang artinya pengetahuan Secara sederhana psikologi dapat diartikan sebagai ilmu jiwa.
Akan tetapi definisi yang sederhana ini akan menimbulkan sesuatu masalah baru apabila kita artikan sebagai ilmu jiwa. Maka tentunya kita harus mengetahui tentang apakah sebenarnya yang dimaksud dengan jiwa itu. Oleh karena itu ada pendapat bahwa istilah Psychology ini tidaklah perlu untuk diterjemahkan menjadi ilmu jiwa. Cukup hanya mengubah ejaan nya saja menjadi psikologi.
Dalam mempelajari psikologi akan lebih banyak mengadakan perkenalan terhadap gejala-gejala tingkah laku, sehingga muncul kecenderungan banyak orang untuk memberikan definisi bahwa psikologi itu sebagai suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala tingkah laku manusia, bahkan sampai juga pada gejala-gejala tingkah laku binatang dan pri kehidupan tumbuh-tumbuhan.
Pendapat ini dikemukakan oleh aliran psikologi behaviorisme yang dipelopori oleh J.B Watson walaupun pengaruhnya mencapai puncak sekitar tahun 1919 sampai dengan tahun 1930 an, akan tetapi para ahli psikologi sampai saat ini menolak dan mengembangkan aliran behaviorisme tersebut walaupun dengan sebutan aliran yang lain dari titik tolak aliran yang semula.
Daftar Isi
Pengertian Psikologi Menurut Para Ahli
Berikut ini merupakan pengertian psikologi menurut para ahli:
1. Wilhem Wundt (1829), Psikologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang berbagai pengalaman yang terjadi pada manusia; seperti perasaan panca indera, perasaan, pikiran, dan kehendak.
2. Kurt Koffka (1925), Pengertian psikologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perilaku mahluk hidup dalam hubungan mereka dengan dunia luar.
3. Muhibbin Syah, Pengertian psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang tingkah laku terbuka (berbicara, duduk, berjalan, dan lainnya) dan tingkah laku tertutup (berfikir, berkeyakinan, berperasaan) pada manusia, baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan.
4. Singgih Dirgagunarsa, Definisi psikologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia.
5. Woodworth dan Marquis, Psikologi adalah ilmu yang mempelajari aktivitas individu sejak masih dalam kandungan sampai meninggal dunia. Aktivitas yang ada dalam hubungannya dengan alam sekitar.
6. John Broadus Watson, Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku tampak (lahiriah). Dengan menggunakan metode observasi yang objektif terhadap rangsangan dan jawaban (respon).
Metode-Metode Dalam Psikologi
Metode dalam psikologi, berarti suatu cara untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan gejala-gejala psikologis baik yang diperoleh melalui cara individual maupun kelompok. Di dalam penggunaan suatu metode tertentu terkadang diperlukan teknik-teknik tertentu pula agar pelaksanaan metode itu lebih tepat, lebih terperinci dan mendalam pada apa yang diharapkan.
Metode-metode psikologi yang pada umumnya digunakan khususnya psikologi yang dikaitkan dengan program keguruan antara lain bisa dikemukakan seperti: introspeksi, biografi, observasi, penelitian keturunan, eksperimen dan lain-lain. Sedangkan tekniknya antara lain bisa digunakan antara lain bisa digunakan seperti: teknik wawancara, test, angket, sosiometri dan lain-lain.
1. Metode Introspeksi
Introspeksi berasal dari kata intsros yang artinya ke dalam dan spectate artinya mengamati. Dengan metode introspeksi berarti mengadakan penelitian terhadap diri sendiri yang dilakukan setelah individu yang bersangkutan selesai bertingkah laku. Dan karena penelitian terhadap diri sendiri itu dilakukan setelah buatannya berlangsung, maka metode ini disebut juga dengan sebutan retrospeksi, artinya penelitian kembali. Penerapan metode ini akan berhasil, apabila dilakukan orang yang memiliki pengetahuan yang luas tentang psikologi dan mampu jujur terhadap diri sendiri.
2. Metode Observasi
Metode observasi dapat disebut juga dengan metode ekstrospeksi, yang artinya mengadakan penelitian terhadap orang lain. Untuk pelaksanaan observasi selain harus dilakukan oleh orang-orang yang memiliki pengetahuan yang luas dalam bidang psikologi juga dalam pelaksanaannya perlu menggunakan teknik-teknik tertentu yang lebih sesuai dengan orang-orang yang akan di telitinya. Dan teknik-teknik yang dikemukakan di atas dapat dipilihnya seperti : wawancara, sosiometri dan sebagainya.
3. Metode Biografi
Biografi berarti riwayat hidup seseorang. Dengan Metode Biografi berarti mempelajari riwayat hidup seseorang yang datanya digunakan untuk mengambil kesimpulan tentang suasana kehidupan psikis orang yang bersangkutan. Teknik-teknik dalam metode biografi ini digunakan seperti dengan cara mempelajari karangan-karangannya, buku-bukunya, surat-suratnya, buku harian dan lain-lain.
Biografi yang ditulis sendiri dinamakan otobiografi. Metode biografi akan berhasil apabila biografinya itu ditulis oleh orang orang yang jujur dalam arti objektif serta memahami pengetahuan psikologi, sehingga nilai biografinya menjadi obyektif dan setiap aspek hidup yang dikemukakannya akan mudah ditangkap mengenai aspek-aspek psikologisnya.
4. Penelitian Keturunan
Metode penelitian keturunan berarti mempelajari psikologi yang didasarkan atas mempelajari gejala-gejala tingkah laku individu ditinjau daripada perkembangan yang berkelangsungan. Dalam menggunakan metode penelitian keturunan ini bisanya digunakan dua jenis teknik, yaitu: secara horizontal dan teknik vertikal.
Dengan teknik horizontal atau disebut juga dengan teknik cross sectional, yaitu penelitiannya dilakukan dengan mengambil beberapa aspek psikologis terhadap beberapa atau sekelompok individu yang usianya sebaya, bahkan mungkin pula terhadap jenis kelaminnya yang sama pula. Aspek-aspek psikologis yang diselidikinya tidak bersifat menyeluruh, melainkan misalnya hanya terhadap aspek berfikir, aspek tingkah laku sosial dan sebagainya.
Sedangkan dengan penggunaan teknik vertikal atau disebut pula dengan teknik longitudinal, penelitiannya dilakukan dengan cara mengikuti perkembangan psikologi seseorang atau kelompok individu yang berlangsung dari tahun ke tahun.
5. Eksperimen
Eksperimen sebagai metode penelitian psikologis mula-mula dikemukakan oleh Wilhelm Wundt tahun 1879 dengan laboratorium psikologisnya pada Universitas Leipzig. Pada pokoknya dalam metode eksperimen ini digunakan dua jenis kelompok penelitian, di mana kelompok yang satu digunakan sebagai kelompok yang benar-benar untuk diselidiki atau kelompok eksperimen. Sedangkan satu kelompok yang lainnya digunakan untuk mengontrol atau kelompok kontrol.
Kedua jenis kelompok ini harus ditentukan sama dalam arti sama dalam usianya, sama pendidikannya, sama dalam statusnya di dalam pergaulan sosial dan lain-lainnya. Bagi kelompok eksperimen kemudian diberikan beberapa faktor tertentu dalam eksperimen tersebut seperti yang dinamakan dengan istilah faktor-faktor eksperimen atau variabel independen. Kemudian kedua kelompok tersebut diberi tugas untuk mengerjakan tugas yang sama. Apabila hasilnya ternyata terdapat perbedaan, maka perbedaan-perbedaan itu di sebabkan karena adanya faktor eksperimen tadi.
Teknik-Teknik Yang Perlu Dalam Psikologi
Berhubungan dengan teknik-teknik dengan metode psikologi di atas, berikut ini dikemukakan beberapa hal yang dianggap perlu diantaranya yaitu:
a. Teknik Wawancara
Wawancara atau interview merupakan teknik untuk mengumpulkan data daripada individu dengan melakukan tanya jawab secara berhadap-hadapan. Di tinjau dari segi sifatnya maka wawancara ini dapat dibagi menjadi dua yaitu secara langsung dan tidak langsung. Wawancara sifatnya langsung berarti wawancara itu dilakukan terhadap individu yang akan diselidiki. Sedangkan wawancara yang sifatnya tak langsung, yaitu jika wawancara itu dilakukan terhadap individu lain yang dapat memberikan keterangan yang diperlukan pada individu yang hendak diselidiki.
b. Teknik Angket
Angket sebagai suatu teknik pengumpulan data dilakukan secara tertulis dan bisa digunakan untuk sekelompok individu secara sekaligus. Angket ini berupa daftar pertanyaan yang harus dijawab tertulis atau pun berupa daftar isian yang harus diisi oleh individu yang akan diselidiki atau pun individu lain yang dianggap tepat mampu memberikan keterangan-keterangan untuk individu yang diselidiki itu. Oleh karena itu dalam angket pun dapat pula digunakan angket langsung dan tidak langsung.
c. Tes Psikologis
Tes Sebagai suatu teknik pengumpul data adalah berupa suatu daftar pertanyaan yang telah tersusun secara cermat dan sistematis. Pada umumnya tes psikologi ini telah disusun pada sasaran-sasaran tertentu, misalnya mengenai bakat, minat, intelegensi, kepribadian dan lain-lain. Di tiap-tiap fakultas psikologi biasanya tersedia bagian tes psikologi ini untuk dapat melayani kebutuhan-kebutuhan masyarakat atau pun sekolah-sekolah yang memerlukannya. Dengan demikian maka tes psikologis tidak setiap orang dapat melaksanakannya.
d. Sosiometri
Sosiometri merupakan teknik pengumpul data baik bagi individu maupun kelompok individu yang hubungan dengan pergaulan sosial di dalam lingkungannya. Dengan Teknik ini di dalam kelompok pergaulan sosial individu-individunya ditugaskan untuk menuliskan sejumlah tertentu dari temannya yang paling ia senangi, dan disusun menurut urutannya dari nomor satu sampai dengan nomor lima misalnya. Peneliti harus menjamin kerahasiaan-nya agar anak tersebut dapat secara bebas menentukan pilihannya. Atas dasar data tersebut lalu diolah, sehingga penelitian akan dapat mengetahui kedudukan tiap-tiap anak dalam pergaulan sosialnya.
Demikianlah mengenai Pengertian Psikologi baik secara umum maupun menurut para ahli dan metode-metode dalam psikologi. Semoga apa yang sudah diuraikan diatas mengenai Psikologi bisa bermanfaat.