Selembar.com – Apakah perusahaan atau organisasimu membutuhkan ID card? Mari simak seluk-beluknya di sini, seperti jenis id card, bahan, fungsi, maupun ukuran ID card.
ID card merupakan tanda pengenal yang digunakan sebagai bukti untuk identitas seseorang. Dokumen ini dibutuhkan untuk berbagai keperluan, mulai dari pekerjaan, finansial, pendidikan, hingga kepentingan pribadi. ID card biasanya terdiri dari foto dan informasi personal, seperti nama, tanggal lahir, atau profesi.
Meskipun tampak sederhana, membuat ID card tidak bisa sembarangan. Ada banyak hal yang perlu diperhatikan supaya memperoleh hasil ID card yang berkualitas. Apa saja jenis, bahan, dan standar ukuran ID card? Bagaimana fungsinya? Lalu, apakah ada tips untuk membuat ID card? Tidak perlu bingung mencari. Yuk, simak uraian ringkas berikut ini!
Daftar Isi
Ukuran ID Card Standar Internasional
Sesuai fungsinya, standar ukuran ID card berbeda-beda. Jika kamu berniat membuat tanda pengenal ini untuk keperluan tertentu, sebaiknya pelajari perbedaan ukuran berikut sebagai referensi.
A. Ukuran ID Card Standar ISO (International Standard Organization) 7810
1. ID-1 (CR80)
Ukuran CR80 telah ditetapkan oleh ISO, yakni berdimensi 85, 60 mm x 53,98 mm. Kemudian, sudut bulatnya memiliki radius 2,88 hingga 3,48 mm, dengan ketebalan 0,76 mm. Patokan ID card yang dibuat ISO sudah memperhatikan kelenturan, ketahanan terhadap air, kelembapan, atau suhu, bahan kimia, serta toksisitas. Ukuran standar cocok untuk kartu pengenal pegawai, KTP (Kartu Tanda Penduduk), kartu debit dan kredit, kartu pelajar, maupun kartu tiket transportasi.
- 85,60 mm x 53,98 mm
- 8,56 cm x 5,40 cm
2. ID-2
Ukuran yang kedua ini berdimensi 105 mm x 74 mm. ID-2 jarang digunakan dan hanya beberapa negara yang masih memakainya. Hal ini karena ID-2 kurang praktis ketika disimpan. Negara-negara yang masih memakai ID-2 sebagai KTP, antara lain, Luksemburg dan Kroasia. Sebelum tahun 2010, Jerman pun pernah menggunakan standar ukuran ini.
- 105 mm x 74 mm
- 10,5 cm x 7,4 cm
3. ID-3
Berikutnya, ada ID-3 yang biasa digunakan untuk paspor dan visa. Ukuran dari standar ini berdimensi 125 mm x 88 mm. Oleh karena bentuknya yang lumayan besar, ID-3 tidak dapat disimpan di dalam dompet ukuran sedang atau kecil.
- 125 mm x 88 mm
- 12,5 cm x 8,8 cm
B. Perbedaan Ukuran ID Card di Indonesia dengan Negara-Negara Lain
Ukuran kartu pengenal di setiap negara tentunya akan berbeda. Indonesia sendiri menggunakan ukuran yang ditetapkan ISO, yakni 85,60 mm x 53,98 mm, untuk KTP. Sementara itu, di beberapa negara Asia, seperti Hong Kong, Malaysia, Tiongkok, dan Singapura, ukuran yang dipakai ialah 90 mm x 54 mm.
Beralih ke negara-negara seperti India, Vietnam, Selandia Baru, Kolombia, Taiwan, dan Norwegia, ukuran standar ID card mereka ialah 90 mm x 55 mm. Kemudian, untuk negara-negara di benua Eropa, ukuran normal bagi ID card mirip dengan ISO, yaitu 85 mm x 55 mm. Adapun Amerika Serikat, Kanada, dan Belanda yang menggunakan dimensi 89 mm x 51 mm sebagai ukuran ID card mereka.
Jenis-Jenis ID Card
Setiap jenis ID card memiliki fungsinya masing-masing. Berikut jenis-jenis kartu pengenal paling umum beserta penjelasannya:
1. ID Card Proksimal
Jenis ini memiliki fitur antena atau cip elektronik yang tersemat di tengah dua lapisan kartu. ID card ini digunakan untuk mesin dengan sistem kendali yang memberikan akses masuk ke sebuah lokasi. Sebelum membuat ID card ini, sebaiknya sesuaikan terlebih dahulu dengan konfigurasi sistem kontrol akses yang Kamu miliki. Kartu proksimal biasa digunakan organisasi pemerintah, bisnis, fakultas pendidikan, dan korporasi.
2. ID Card PVC
Kartu PVC merupakan kartu sederhana yang tidak disisipi teknologi apa pun. Umumnya, jenis ini digunakan untuk kartu foto yang memfokuskan pada identifikasi visual. Kartu PVC biasa hadir dalam ukuran CR80. ID card jenis ini biasa dipakai sebagai kartu pelajar, kartu medis, kartu keanggotaan, dan kartu pegawai.
3. Kartu Cerdas (Smart Card)
Teknologi kartu ini didukung sisipan cip dengan memori yang dapat diakses dan mikroprosesor yang mampu mengeksekusi program. Kartu cerdas kerap kali dipakai untuk aplikasi yang melacak hal-hal yang berasosiasi dengan pengguna.
Kartu cerdas hadir dalam dua varian, yakni dengan kontak (cip terekspos) atau tanpa kontak (antena). Jenis kartu ini digunakan untuk keamanan jaringan, mesin penjual otomatis, program berlangganan, kartu transit, serta pembayaran elektronik.
4. Kartu Bergaris Magnetik
Untuk organisasi dengan akses atau sistem masuk yang memerlukan kartu gesek, jenis ID card ini menjadi andalan. Kartu bergaris magnetik hadir dalam dua ragam, yakni koersi tinggi dan koersi rendah.
Koersi tinggi memiliki bidang magnetis yang kuat sehingga lebih tahan lama dan menyimpan data jangka panjang. Contoh pemakaiannya, yakni kartu kredit. Sementara itu, ID card koersi rendah paling sering digunakam untuk penyimpanan data periode singkat, seperti kunci kamar hotel atau akses masuk taman hiburan.
Bahan Untuk Membuat ID Card
Pembuatan ID card umumnya menggunakan material yang tahan lama. Nah, berikut adalah beberapa opsi bahan yang ideal untuk ID card Kamu:
1. Plastik PVC
Plastik PVC merupakan material ID card yang paling banyak dipakai. Jenis bahan ini dapat digunakan untuk hampir semua keperluan karena sifatnya yang fleksibel dan tahan lama. Plastik PVC juga hadir dalam berbagai varian warna dan ukuran yang bisa disesuaikan dengan kebutuhanmu.
Selain itu, bahan ini berharga murah, ditambah permukaannya yang halus mampu menerima warna dari mesin pencetak untuk gambar berkualitas tinggi. Plastik PVC pun cocok dengan hampir semua material laminasi. Umumnya, ID card PVC standar hanya bertahan selama 1 sampai 3 tahun pemakaian.
2. BioPVC
BioPVC adalah opsi yang ramah lingkungan karena sepenuhnya terbuat dari material biodegradasi, atau dapat diuraikan oleh mikroba. Jenis bahan ini sebenarnya sama dengan plastik PVC, baik dari segi kualitas cetakan foto, ketahanan, dan fleksibilitas. Hanya saja, BioPVC mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
3. Kartu PVC yang Didaur Ulang
Kartu PVC yang didaur ulang adalah alternatif ramah lingkungan lain dari kartu PVC standar. Sesuai namanya, jenis material ini terbuat dari plastik yang diolah dan dipakai kembali. Kualitas cetakan, fleksibilitas, dan ketahanan dari bahan ini dapat disandingkan dengan PVC standar.
4. Kartu yang Dapat Ditulis Ulang
Kartu yang dapat ditulis ulang alias “rewriteable” ini terbuat dari material sensitif panas. Jenis bahan ini bisa dicetak, dihapus, lalu dicetak ulang sampai 500 kali. Untuk bisa memakai kartu ini, diperlukan mesin pencetak ID card dengan mode “rewriteable print”.
Namun, jenis kartu rewriteable hanya bisa dicetak dalam warna biru monokrom atau hitam. Jadi, bagi yang menginginkan ID card dengan grafis simpel atau teks saja, kartu ini bisa menjadi opsi yang ideal.
5. Kartu Campuran PVC/PET
Card campuran terdiri atas PVC di bagian luar dan PET di bagian dalamnya, guna memberikan ketahanan dan fleksibilitas yang lebih baik. Kartu jenis ini umumnya direkomendasikan untuk kebutuhan laminasi. Hal ini karena material campurannya yang spesial membuat kartu ini mampu menahan suhu yang cukup tinggi, serta mencegahnya bengkok pada saat proses laminasi berlangsung.
Kartu campuran awalnya dikembangkan untuk ID card kampus atau universitas. Kualitasnya sama dengan PVC standar, serta dapat dikonfigurasikan dengan teknologi tanpa kontak, seperti RFID (Radio-frequency Identification) dan IC (Integrated Circuit). Sampai saat ini, kartu campuran sering dipakai untuk ID card pemerintah yang butuh ketahanan jangka panjang.
Fungsi ID Card
Berikut beberapa fungsi ID card, diantaranya yaitu:
1. Identifikasi
Pemakaian ID card paling umum adalah untuk memverifikasi si pengguna kartu. Dalam hal ini, kartu pengenal yang kredibel umumnya dikeluarkan oleh suatu badan yang sah, contohnya lembaga pemerintah.
Kartu-kartu, seperti surat mengemudi, identitas militer, dan paspor misalnya, memiliki foto dari penggunanya sehingga dapat dicocokkan langsung secara visual. Detail lain, misalnya, tanggal lahir, alamat, dan tanda tangan, pun biasanya disertakan agar pemeriksaan identitas menjadi lebih efisien.
2. Verifikasi Pembayaran
Ketika pelanggan membayar secara non-tunai, seperti cek atau kartu kredit, akan sulit memeriksa kebenaran identitas mereka tanpa ID card. Satu-satunya cara untuk memastikan apakah pelanggan benar-benar pemegang resmi dari metode pembayaran tersebut adalah dengan mengecek ID card mereka.
Informasi pribadi seperti alamat dan nomor telepon juga bisa dicatat supaya pelanggan dapat dihubungi apabila ada masalah yang muncul. Untuk memastikan keamanan transaksi, verifikasi pembayaran pun biasanya dilakukan dengan mencocokkan tanda tangan di dokumen pembayaran dengan ID card.
3. Akses
Perusahaan dapat membuat ID card yang berfungsi sebagai akses pribadi ke fasilitas khusus pegawai. ID card seperti ini umumnya didukung dengan fitur identifikasi dengan mesin. Seorang pegawai bisa menggesek kartunya ke mesin pemindai untuk membuka atau menutup area yang dibatasi untuk karyawan saja.
4. Layanan Pelacak
ID card juga bisa berfungsi dalam meningkatkan respons pelanggan dan layanan. Sebagai contoh, apabila Kamu menjalankan bisnis di bidang kesehatan, data personal pasien seperti asuransi, pengobatan, riwayat kesehatan, dan kondisi medis bisa dilacak dengan ID card. Ketika pengunjung datang untuk berkonsultasi, ID card bisa langsung dicek dan mempercepat proses diagnosis.
Tips-Tips Membuat ID Card
1. Masukkan data-data yang diperlukan
Apa saja informasi yang harus dimasukkan dalam ID card? Informasi pribadi harus disisipkan sesuai tujuan pembuatannya. Misalnya, apabila hendak membuat identitas untuk pegawai, data seperti nama, posisi, dan divisi perusahaan perlu dicantumkan. Jika ID card dipakai oleh mahasiswa, informasi seperti nama, kelas, jurusan, atau fakultas tidak boleh terlewatkan.
2. Pilih desain yang tepat
ID card dengan desain simpel merupakan pilihan terbaik. Hindari pemakaian desain dengan terlalu banyak gambar atau font yang mencolok. Pastikan setiap elemen dalam ID card dapat terbaca dengan jelas, bahkan hanya dengan melihatnya sekilas. Kemudian, jangan lupa pilih warna latar yang cerah agar informasi lebih mudah diidentifikasi.
3. Gunakan foto berkualitas tinggi
Foto merupakan aspek paling penting dalam sebuah ID card, terutama jika digunakan dalam perusahaan. Pasalnya, tanpa melihat teks yang tertera, orang-orang akan langsung bisa mencocokkan ID card dengan pengguna kartu. Jadi, sebaiknya pakai foto berkualitas tinggi dengan latar cerah. Hindari menggunakan gambar yang buram atau kurang jernih.
Baca juga: ukuran kartu nama standar yang perlu kamu tahu
Demikian pembahasan seputar seluk-beluk ID card, mulai dari jenis, bahan, fungsi, hingga standar ukuran ID card. Berniat membuat ID card yang berkualitas? Ikuti tips-tips dalam penjelasan di atas agar tidak sampai salah langkah. Pastikan ID card yang dibuat tidak hanya didesain rapi dan menarik, tetapi juga berfungsi dengan baik. Semoga informasi kali ini bisa memberi manfaat dan menambah wawasanmu.